Tuesday 5 April 2016

Ahok Hina DPRD DKI dengan Kata "GILA' dan "NENEK LU"


Ahok Hina DPRD DKI dengan Kata "GILA' dan "NENEK LU"

Ahok Hina DPRD DKI dengan Kata "GILA' dan "NENEK LU"

Dalam kesempatan terpisah, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tegas menyebut Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik sebagai pihak yang menawar rendah kewajiban tambahan kontribusi yang dikenakan kepada pihak perusahaan pengembang proyek reklamasi, dari 15 persen ditawar menjadi 5 persen.

Namun Taufik membantah hal ini. "Enggak ada yang menurunkan (persentase tambahan kontribusi)," kata Taufik. Ia berpendapat persoalan teknis persentase tak semestinya diatur dalam Perda. Seharusnya, masalah persentase tambahan kontribusi itu diatur saja dalam Pergub.

Taufik juga mengaku tak mempermasalahkan besaran 15 persen tambahan kontribusi yang dikenakan kepada perusahaan pengembang. Ia hanya mempermasalahkan soal perizinan. Taufik tak setuju bila Raperda Tata Ruang mengatur izin reklamasi karena antara tata ruang dan reklamasi itu sesungguhnya berbeda urusan.

Selain goresan tulisan 'gila', Ahok sebelumnya berani menolak anggaran sebesar Rp 8,8 triliun yang diajukan DPRD untuk sosialisasi SK Gubernur DKI Jakarta. "Pas gue lihat, apa-apaan nih! Gue kasih lingkaran terus tulis 'nenek Lu!'. Apa yang mau disosialisasi dari SK Gubernur? Tinggal dilihat doang, makanya gue tulis 'Nenek lu!' di lingkaran. Balikin. Sudah baca 'nenek lu!' tersinggung kali mereka," tutur Ahok.

Ahok melingkari sejumlah anggaran dengan pena warna hitam. Lalu dia menulis 'Pemahaman nenek lu!' dan memberi paraf di bawah tulisan itu.

Saat itu, Ahok menduga tulisan tangannya itu menjadi penyebab batalnya rapat paripurna DPRD untuk mengesahkan APBD. Mantan Bupati Belitung Timur ini menduga DPRD tersinggung dengan tulisannya. Ahok mengimbau agar oknum-oknum di DPRD menghentikan upaya-upaya memasukkan dana-dana tak jelas. Eks politikus Golkar dan Gerindra ini berani bertarung untuk membuat anggaran DKI tepat sasaran.

No comments:

Post a Comment